Senin, 19 April 2010

ORGANISASI RUANG
1. Organisasi Terpusat
Organisasi terpusat merupakan merupakan suatu organisasi ruang yang mempunyai suatu ruang pusat yang cukup besar yang juga berfungsi sebagai patokan untuk penyusunan dan pengumpulan ruang – ruang sekunder yang ada di sekitarnya.

2. Organisasi Linear
merupakan organisasi ruang yang terdiri dari sederetan ruang – ruang yang berulang. Organisasi semacam ini mempunyai beberapa kelebihan yaitu bentuknya yang cukup fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan bermacam – macam kondisi tapak, organisasi linear juga dapat menghubungkan dirinya dengan ruang – ruang yang lain di luar organisasi ruangnya menurut arah panjang organisasi linear, dapat dijadikan sebagai pemisah antara dua kawasan yang berbeda.

3. Organisasi Radial
Organisasi ini merupakan penggabungan dari organisasi ruang terpusat dengan organisasi ruang linear. Komposisi dari organisasi radial adalah organisasi radial mempunyai satu ruang pusat yang dominan dan dikelilingi oleh ruang – ruang linear yang berkembang mengikuti arah jari – jarinya. Oragnisasi ruang radial mempunyai beberapa kesamaan dengan organisasi ruang terpusat yaitu kedua organisasi ruang ini mempunyai satu ruang pusat yang menjadi dasar atau patokan untuk mengembangkan ruang – ruang lain yang ada di sekitarnya, mempunyai deretan ruang – ruang sekunder yang berkembang disekitarnya. Disamping itu ada juga perbedaan yang terdapat dari kedua organisasi ruang ini yaitu dari sisi visualisasi organisasi ruang terpusat merupakan sebuah bentuk introvert yang lebih memusatkan pandangannya kea rah ruang pusatnya, untuk organisasi ruang radial lebih mengutamakan pandangan yang menyebar dari ruang pusat mengikuti arah ruang – ruang linear yang disusun sesuai jari – jarinya.

4. Organisasi Cluster ( berkelompok )
Organisasi ruang yang menggunakan cara perletakan ruang – ruang untuk menghubungkan ruang yang satu dengan ruang yang lain. Perletakan itu dapat dipisahkan lagi menjadi tiga bagian menurut bentuk ruang, letak pengelompokan ruan dan orientasi atau kondisi ruang.

5. Organisasi Grid
Merupakan organisasi ruang yang pola dan letak dari sebuah ruang diatur oleh pola grid. Kekuatan pola grid dalam visualisasi akan terlihat jelas apabila mepunyai tata letak yang teratur. Dalam penyusunan ruang menurut polagrid juga biasanya terbentuk ruang – ruang positif dan juga ruang – ruang negative.




Referensi :
www.google.com
www.wikipedia.org
ARSITEKTUR Bentuk, Ruang, dan Tatanan oleh FRANCIS D.K CHING


Nama : Frans Y Pelamonia
NPM : 20308052
Kelas : 2 TB 01
Mata Kuliah : Teori Arsitektur 1

ORGANISASI RUANG

1. Organisasi Terpusat

Organisasi terpusat merupakan merupakan suatu organisasi ruang yang mempunyai suatu ruang pusat yang cukup besar yang juga berfungsi sebagai patokan untuk penyusunan dan pengumpulan ruang – ruang sekunder yang ada di sekitarnya.

2. Organisasi Linear

merupakan organisasi ruang yang terdiri dari sederetan ruang – ruang yang berulang. Organisasi semacam ini mempunyai beberapa kelebihan yaitu bentuknya yang cukup fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan bermacam – macam kondisi tapak, organisasi linear juga dapat menghubungkan dirinya dengan ruang – ruang yang lain di luar organisasi ruangnya menurut arah panjang organisasi linear, dapat dijadikan sebagai pemisah antara dua kawasan yang berbeda.

3. Organisasi Radial

Organisasi ini merupakan penggabungan dari organisasi ruang terpusat dengan organisasi ruang linear. Komposisi dari organisasi radial adalah organisasi radial mempunyai satu ruang pusat yang dominan dan dikelilingi oleh ruang – ruang linear yang berkembang mengikuti arah jari – jarinya. Oragnisasi ruang radial mempunyai beberapa kesamaan dengan organisasi ruang terpusat yaitu kedua organisasi ruang ini mempunyai satu ruang pusat yang menjadi dasar atau patokan untuk mengembangkan ruang – ruang lain yang ada di sekitarnya, mempunyai deretan ruang – ruang sekunder yang berkembang disekitarnya. Disamping itu ada juga perbedaan yang terdapat dari kedua organisasi ruang ini yaitu dari sisi visualisasi organisasi ruang terpusat merupakan sebuah bentuk introvert yang lebih memusatkan pandangannya kea rah ruang pusatnya, untuk organisasi ruang radial lebih mengutamakan pandangan yang menyebar dari ruang pusat mengikuti arah ruang – ruang linear yang disusun sesuai jari – jarinya.

4. Organisasi Cluster ( berkelompok )

Organisasi ruang yang menggunakan cara perletakan ruang – ruang untuk menghubungkan ruang yang satu dengan ruang yang lain. Perletakan itu dapat dipisahkan lagi menjadi tiga bagian menurut bentuk ruang, letak pengelompokan ruan dan orientasi atau kondisi ruang.

5. Organisasi Grid

Merupakan organisasi ruang yang pola dan letak dari sebuah ruang diatur oleh pola grid. Kekuatan pola grid dalam visualisasi akan terlihat jelas apabila mepunyai tata letak yang teratur. Dalam penyusunan ruang menurut polagrid juga biasanya terbentuk ruang – ruang positif dan juga ruang – ruang negative.

Referensi :

www.google.com

www.wikipedia.org

ARSITEKTUR Bentuk, Ruang, dan Tatanan oleh FRANCIS D.K CHING



Nama : Frans Y Pelamonia

NPM : 20308052

Kelas : 2 TB 01

Mata Kuliah : Teori Arsitektur 1

BENTUK

1. Perubahan Bentuk

a. Perubahan dimensi
Ialah perubahan yang dihasilkan dari pengubahan ukuran pada bagian tanpa menghilangkan identitas aslinya. Dengan ada perubahan ukuran maka sebuah bentukan dapat berubah menjadi besar, kecil, memanjang, memendek dan sebagainya. Perubahan dimensi ini bisa dilakukan dengan cara vertikal, horizontal maupun diagonal.
Sebuah kubus misalnya, dapat diubah menjadi bentuk-bentuk prisma serupa dengan mengubah ukuran tinggi, lebar atau panjangnya. Bentuk tersebut dapat dipadatkan menjadi bentuk bidang pipih atau direntangkan menjadi suatu bentuk linier.

b. Perubahan akibat pengurangan (substractive)
Substractive adalah perubahan yang dikarenakan pengurangan pada bentuk aslinya istilah yang sering kita dengar adalah pencoakan, atau dapat juga besarnya perubahan menentukan apakah bentuk tersebut dapat mempertahankan identitas aslinya.

c. Perubahan akibat penambahan (additive)
Perubahan Additive adalah perubahan dengan cara penambahan elemen pada bentukan aslinya sehingga dapat menghilangkan identitas aslinya dan membuat identitas baru. Apabila sebuah bentuk terpotong diperoleh dengan menghilangkan sebagian dari volume asalnya, maka suatu bentuk dengan penambahan dihasilkan dengan menghubungkan satu atau beberapa bentuk tambahan lain terhadap volume yang sudah ada. Sifat proses penambahan serta jumlah dan ukuran relative unsure yang ditambahkan akan menentukan apakah identitas bentuk asal dapat dipertahankan atau berubah.


2. Penggabungan Bentuk

a. Spatial tension
Spatial Tension adalah kedua bentuk secara relatif berdekatan atau memiliki kesamaan visual.
Contoh dari Spatial Tension adalah

b. Edge to edge contact
Edge to edge contact adalah dua buah bentuk satu sisi bersamaan dan dapat dan berporos pada sisi tersebut.
Contoh dari edge to edge contact adalah

c. Face to face contact
Face to face contact adalah adanya bidang-bidang datar pada bentuk-bentuk yang terletak sejajar.

Contoh dari Face to face contact adalah

d. Interlocking relationship
Interlocking relationship adalah kedua bentuk saling menerus ke dalam masing-masing volume ruangnya.

Contoh dari Interlocking Relationship adalah



Referensi :
www.google.com
www.wikipedia.org
ARSITEKTUR Bentuk, Ruang, dan Tatanan oleh FRANCIS D.K CHING


Nama : Frans Y Pelamonia
NPM : 20308052
Kelas: 2 TB 01
Mata Kuliah : Teori Arsitektur 1
HUBUNGAN DAN SIRKULASI RUANG

1. HUBUNGAN RUANG

A. Ruang dalam ruang

Ruang dapat ditampung di dalam volume sebuah ruang yang lebih besar. Ruang yang lebih besar berfungsi sebagai kawasan 3 dimensi untuk ruang yang dikandungnya. Ruang yang lebih kecil mempunyai orientasi yang berbeda dengan ruang pembungkusnya.

B. Ruang saling berkaitan
Area sebuah ruang bisa menumpuk pada volume ruang lainnya. Hubungan spasial yang saling mengunci dihasilkan melalui penumpukkan dua buah area spasial serta munculnya zona ruang yang dibagi.

C. Ruang bersebelahan
Dua buah ruang bisa saling bersentuhan satu sama lain ataupun membagi garis batas bersama. Tingkat kemenerusan visual dan spasial yang terdapat di antara dua rung yang berdekatan tergantung pada karakter bidang yang memisahkan dan menyatukan mereka.
Bidang yang memisahkan dapat :
Membatasi akses fisik dan visual antar ruang yang berdekatan, memperkuat individualitas masing-masing ruang, dan mengakomodir perbedaan-perbedannya.
• Tampil seperti sebuah bidang yang berdiri sendiri di dalam sebuah volume ruang tunggal.
• Didefinisikan oleh sebaris kolom yang memungkinkan kemenerusan visual dan spasial di antara kedua ruang tersebut.
• Dirasakan cukup hanya melalui perubahan ketinggian atau kontras pada material permukaan atau tekstur di antara kedua ruang.

D. Ruang dihubungkan dengan ruang lain
Dua buah ruang bisa saling mengandalkan sebuah ruang perantara untuk menghubungkan mereka. Ruang perantara dapat berbeda bentuk atau orientasi untuk menjalankan fungsi berhubungan. Ruang perantara dapat menjadi linear dalam bentuk, untuk menghubungkan dua ruang yang berjauhan. ruang perantara dapat menjadi dominan dalam hubungan dan menjadi mampu untuk mengorganisir ruang-ruang sekitarnya.


2. SIRKULASI RUANG

A. Jenis sirkulasi penghubung ruang :

a. Melewati ruang
Untuk sirkulasi semacam ini, kedudukan atau posisi ruang – ruang yang ada di sekitar jalan tidak berubah akibat pengaruh dari pola sirkulasi ini, selain itu pola sirkulasi ini juga biasanya digunakan untuk menghubungkan ruang – ruang yang ada di sekitarnya.

b. Menembus ruang
Sirkulasi ini lebih memusatkan pada pemotongan ruang dalam dari sebuah objek, yang kemudian menciptakan bagian dari potongan – potongan tersebud menjadi suatu tempat untuk beraktivitas.

c. Berakhir dalam ruang
Sirkulasi berikut ini adalah jenis sirkulasi yang bergantung pada pola dan letak ruang. Selain itu, sirkulasi ini juga selalu digunakan untuk mencapai/ memasuski ruang – ruang yang bersifat fungsional/ ruang – ruang khusus.



B. Pola – pola sirkulasi:

a. Linear
Suatu pola sirkulasi ruang melalui garis yang mempunyai arah sehingga dapat menjadi unsur pembentuk deretan ruang.Pola ini sangat mudah ditemui karena banyak dipergunakan.

b. Radial
Suatu pola sirkulasi ruang melalui penyebaran atau perkembangan dari titik pusat.Biasanya pola radial ini mempunyai sifat mempunyai banyak ruang pergerakan.

c. Spiral
Suatu pola sirkulasi ruang dengan cara berputar menjauhi titik pusat.Pola sirkulasi ini sangat berguna pada lahan yang mempunyai luas terbatas dan pada lahan yang mempunyai kontur tanah yang curam.

d. Network
Suatu pola sirkulasi ruang melalui jaringan ( penyatuan ) dari beberapa ruang gerak untuk menghubungkan titik – titik terpadu dalam suatu ruang.

e. Campuran
Suatu pola sirkulasi ruang yang terdiri dari gabungan 4 pola ( linier, Radial, Spiral dan Network ) untuk menciptakan suatu pola yang berbeda menimbulkan kesan harmonisasi dari perpaduan 4 pola.


Referensi :
www.google.com
www.wikipedia.org
ARSITEKTUR Bentuk, Ruang, dan Tatanan oleh FRANCIS D.K CHING


Nama : Frans Y Pelamonia
NPM : 20308052
Kelas : 2 TB 01
Mata Kuliah :Teori Arsitektur 1
TERBENTUKNYA RUANG DARI UNSUR – UNSUR HORISONTAL dan VERTIKAL

A. TERBENTUKNYA RUANG DARI UNSUR HORISONTAL

1. Bidang Dasar
Ruang kadang diartikan sebagai sesuatu yang tertutup atau mampunyai batas yang jelas seperti lantai, dinding, plafon dan lain sebagainya yang dapat melindungi dan menutup berbagai kegiatan yang terjadi di dalamnya. Di lain sisi, ruang ternyata tidak lagi dipersepsikan sebagai sesuatu yang tertutup. Salah satu contoh yang sedng dibahas saat ini adalah ruang yang terbentuk dari bidang dasar. Bagian ini mau menegaskan bahwa suatu daerah/ lokasi yang walaupun berdekatan dan berada pada sebuah bidang yang sama, namun sedikit saja perbedaan yang terdapat di dalamnya, maka di situlah ruang baru terbentuk. Contoh kumpulan warna yang terdapat pada pola – pola lantai atau keramik.

2. Bidang Dasar yang Diangkat
Ciri – ciri ruang yang terbentuk dari sebuah bidang dasar yang diangkat merupakan bentuk ruang yang sering sekali kita lihat dan kita jumpai di sekitar kita. Cirri dan bentuk ruang ini seringkali dibuat agar batas antara ruang terbuka yang satu dengan yang lain dapat dirasakan. Contoh perbedaan ketinggian pada permukaan lantai teras dan halaman rumah.

3. Bidang Dasar yang Diturunkan
Sama seperti ruang yang terbentuk dari sebuah bidang dasar yang diangkat, ruang yang terbentuk dari bidang dasar yang diturunkan juga bertujuan untuk menciptakan sebuah batasan antara ruang dengan ruang. Contoh perbedaan ketinggian pada permukaan lantai teras dan halaman rumah, lantai kamar mandi dengan lantai dapur dll.

4. Bidang yang Melayang
Pada bagian ini, ruang yang terbentuk oleh bidang – bidang yang melayang merupakan sebuah betuk dan cirri ruang yang sering digunakan untuk membatasi bagian paling atas antara ruang dengan alam. Contoh plafon, atap


B. TERBENTUKNYA RUANG DARI UNSUR – UNSUR VERTIKAL

1. Unsur Vertikal Linier
Unsur-unsur linear merupakan suatu bidang yang terbentuk untuk memenuhi fungsi dari suatu ruangan agar fungsi dari ruangan atau bangunan tersebut lebih optimal. Unsur vertikal linier dapat membentuk sisi vertikal dari suatu volume ruang. Elemen vertikal linier, berdiri tegak sehingga menghasilkan sebuah titik di atas bidang dasar. Hal tersebut membuatnya terlihat seperti di dalam ruang. Beberapa contoh dari unsur vertikal linier adalah kolom, pilar batu, atau menara.

2. Suatu Bidang Vertikal
Satu bidang vertika akan menegaskan ruang yang ada di hadapannya. Sebuah bidang vertikal tunggal, berdiri sendiri di dalam ruang, memiliki kualitas-kualitas visual yang secara unik berbeda dibandingkan dengan sebuah kolom yang berdiri sendiri. Ciri-ciri pendukung lain yang dimiliki sebuah bidang yaitu warna permukaannya, pola dan tekstur mempengaruhi bobot dan stabilitas secara visualnya. Dalam komposisi suatu konstruksi visual, suatu bidang berfungsi untuk membentuk batas-batas sebuah volume.

3. Suatu Bidang yang Berbentuk “ L “
Suatu bidang berbentuk L menimbulkan suatu ruang yang timbul dari sudut yang keluar mengikuti arah diagonal. Selain itu ruang - ruang yang terbentuk oleh bidang yang berbentuk L, biasanya dapat menimbulkan dua persepsi menurut posisi orang saat memandang. Yang pertama dengan posisi orang yang memandang dari luar ke dalam maka suasana yang dapat dirasakan oleh si pemandang adalah suasana yang menjepit atau mencekam karna ruang yang terbentuk pada bagian sudut dari suatu ruang semakin kecil. Berbeda dengan orang yang memandang dari dalam/ sudut ruangan, suasana yang akan dirasakan oleh si pemandang ini adalah suasana lega, nyaman, bebas dan lain sebagainya karena ruang yang terbentuk semakin luas.

4. Bidang – Bidang Sejajar
Bidang – bidang sejajar sebagai salah satu unsure dalam pembentukan ruang merupakan bagian yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan dan penentuan ujung – ujung volume dari sebuah ruang yang tidak terbatas. Contoh gang, lorong

5. Bidang Berbentuk “U”
Sebuah konfigurasi bidang vertikal berbentuk U mendefinisikan suatu area ruang yang memiliki fokus ke dalam maupun orientasi ke luar.

6. Empat Bidang Menutup
Empat bidang vertikal menutup suatu ruang serta mempengaruhi area ruang di sekeliling penutupnya. Oleh karena areanya benar-benar tertutup, maka secara alamiah ruang didalamnyapun menjadi tertutup. Untuk mendapatkan dominasi visual di dalam sebuah ruang atau menjadi wadah utamanya, salah satu dari bidang penutupnya dapat dibedakan dari bidang lainnya melalui ukuran, bentuk, dsb. Contoh dari bidang-bidang penutup yaitu,






Referensi :
www.google.com
www.wikipedia.org
ARSITEKTUR Bentuk, Ruang, dan Tatanan oleh FRANCIS D.K CHING


Nama : Frans Y Pelamonia
NPM : 20308052
Kelas : 2 TB 01
Mata Kuliah : Teori Arsitektur 1